DISKUSI PUBLIK
MEMPERINGATI HARI HAK ASASI MANUSIA SEDUNIA
10 DESEMBER 2012
Tidak seperti kasus-kasus pelanggaran HAM yang lain ( Kasus Kerusuhan Mei 1998, Kasus penculikan Aktivis Mahasiswa, Kasus Penembakan Mahasiswa Trisakti, Kasus Semanggi I/II, Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir, Kasus Pelanggaran HAM Aceh, Timor Leste, Kasus Tanjung Priok, Kasus pembunuhan Misterius, dll ), Kasus Tragedi Kemanusiaan 1965/1966 sangat berbeda. Tragedi ini bukan saja pelanggaran HAM Berat seperti yang dinyatakan oleh Komnas HAM pada 23 Juli 2012 yang lalu, tetapi juga merupakan kejahatan politik yang dilakukan oleh rejim fasis Suharto dengan mesin politik Golkar ketika berkuasa.
Tidak sedikit para pegiat HAM memperlakukan sangat hati-hati kalau ingin bicara masalah Tragedi 1965/1966, malahan ada yang menghindar, dengan alasan sangat sensitif. Namun, sejak sepuluh tahun terakhir berkat kegigihan para Korban 1965/1966 dengan secara aktif melakukan gerakan Aksi-Aksi bersama Rakyat, Buruh , Tani, Pemuda, Mahasiswa, Perempuan, dan Korban pelanggaran HAM tampil untuk membongkar kebohongan rejim militer orde Baru yang kini diteruskan oleh rejim SBY.
Korban 65 dengan tanpa tedeng aling-aling katakan:
PKI tidak melakukan pemberontakan pada 1965, tidak diketemukan bukti yang akurat yang menunjukkan bahwa PKI lakukan pemberontakan, tidak ada konsentrasi massa atau pun konsentrasi senjata untuk memberontak terhadap kekuasaan Bung Karno ketika itu. Justru, Suharto dengan pasukan AD melakukan pembunuhan massal terhadap orang-orang Kiri dan ujungnya ialah menjatuhkan Sukarno.
Kata-kata ini sudah berulang kali diucapkan dalam orasi yang dilakukan di depan Istana presiden RI, di depan Kedutaan Besar AS di Jakarta, maupun di forum-forum Seminar atau pun Diskusi Publik, Debat Publik di TV One baru-baru ini.
Perjuangan penuntasan Tragedi 1965/1966 masih sangat panjang dan berliku, penuh tantangan berat, tetapi kita tidak akan berhenti atau pun menyerah, karena meyakini bahwa perjuangan kita adalah benar.
Dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia kita mengundang Kawan-Kawan untuk hadir dalam diskusi publik yang akan diselenggarakan pada:
Hari : Senen 10 Desember 2012
Waktu : Pukul 08.00 รข€“ sampai selesai
Tempat : Gedung Seminar Techno Park Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) Veteran
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar,
Surabaya.
Pembicara : Bedjo Untung Ketua YPKP 65 Pusat
Drs. Manejer Nasution, MA (Komisioner
Komnas HAM
Lili Pintauli Siregar (Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban)
Diskusi ini terselenggara atas kerjasama BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa UPN Surabaya dengan YPKP 65. Akan dihadiri 500 Mahasiswa dan Masyarakat Korban/ Keluarga Korban 65.
Salam hangat,
Hdup Korban, Jangan Diam, Lawan !!!
Bedjo Untung
Ketua YPKP 65
YAYASAN PENELITIAN KORBAN PEMBUNUHAN 1965/1966 (YPKP 65)Indonesian Institute for The Study of 1965/1966 Massacre SK Menkumham No.C-125.HT.01.02.TH 2007 Tanggal 19 Januari 2007 Tambahan Berita Negara RI Nomor 45 tanggal 5 Juni 2007 , PENGURUS PUSAT Jalan M.H.Thamrin Gang Mulia no. 21 Kp. Warung Mangga,RT 01 RW 02 Panunggangan , Kecamatan Pinang, Kab/Kota Tangerang 15143 Banten,INDONESIA Phone : (+62 -21) 53121770, Fax 021-531217, E-mail ypkp_1965@yahoo.com; beejew01@yahoo.co.uk
Lembaga Pembela Korban 1965 (LPK65), Nederland mendukung penuh kegiatan tersebut di atas.
Marilah kita galang persatuan untuk penegakan HAM di Indonesia demi kebenaran, keadilan dan demokrasi.
Nederland, 09-12-2012
MD Kartaprawira (Ketum)
No comments:
Post a Comment