MATA NAJWA (MetroTV) - KESAKSIAN 1965 - Video
http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2012/08/01/13582/308/Kesaksian-1965
http://www.metrotvnews.com/read/newsprograms/2012/08/01/13582/308/Kesaksian-1965
Peristiwa berdarah di akhir Bulan September 1965, terus
menghantui sejarah negeri ini. Permusuhan yang dipelihara atas pertentangan
ideologi telah menguras habis energi bangsa ini, meninggalkan torehan luka di
setiap hati korban dan keluarganya. Kengerian terus terjadi pasca pembunuhan
para Jenderal malam itu. Partai Komunis Indonesia disebut-sebut sebagai dalang
pemberontakan. Ribuan orang yang berafiliasi dengan partai tersebut, ditangkap,
dipenjarakan tanpa pengadilan. Tidak sedikit yang dibunuh, diperkosa, dan
dihilangkan paksa.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berupaya menguraikan benang kusut tragedi ini dengan membentuk tim ad hoc untuk menginvestigasi fakta yang terjadi di lapangan. Pekan ini, Komnas HAM telah merilis kesimpulan penyelidikan ini, bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat di tahun 1965 yang berlanjut di tahun-tahun berikutnya sebelum era reformasi.
Di episode ini, Mata Najwa menghadirkan salah seorang korban peristiwa 1965 yang dipenjarakan dan disiksa tanpa melalui proses peradilan. Saksi sejarah tersebut, N.H. Atmoko juga menorehkan pengalaman getirnya ke dalam sebuah buku memoar berjudul "Banjir Darah di Kamp Konsentrasi". Kami juga mengundang putra tokoh PKI DN. Aidit, Ilham Aidit untu bersaksi tentang kesulitan hidup yg harus ia alami pasca peristiwa 1965. Mata Najwa juga merangkum kontroversi sejarah episode kelam bangsa ini dengan mengundang sejarawan, Taufik Abdullah dan Wakil Ketua Komnas HAM untuk menyampaikan data-data hasil investigasi Tim Ad Hoc Komnas HAM.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berupaya menguraikan benang kusut tragedi ini dengan membentuk tim ad hoc untuk menginvestigasi fakta yang terjadi di lapangan. Pekan ini, Komnas HAM telah merilis kesimpulan penyelidikan ini, bahwa telah terjadi pelanggaran HAM berat di tahun 1965 yang berlanjut di tahun-tahun berikutnya sebelum era reformasi.
Di episode ini, Mata Najwa menghadirkan salah seorang korban peristiwa 1965 yang dipenjarakan dan disiksa tanpa melalui proses peradilan. Saksi sejarah tersebut, N.H. Atmoko juga menorehkan pengalaman getirnya ke dalam sebuah buku memoar berjudul "Banjir Darah di Kamp Konsentrasi". Kami juga mengundang putra tokoh PKI DN. Aidit, Ilham Aidit untu bersaksi tentang kesulitan hidup yg harus ia alami pasca peristiwa 1965. Mata Najwa juga merangkum kontroversi sejarah episode kelam bangsa ini dengan mengundang sejarawan, Taufik Abdullah dan Wakil Ketua Komnas HAM untuk menyampaikan data-data hasil investigasi Tim Ad Hoc Komnas HAM.
No comments:
Post a Comment