Monday 30 June 2014

Wawancara Allan Tunjukkan Sikap Prabowo

Pengamat: Wawancara Allan Tunjukkan Sikap Prabowo  

SABTU, 28 JUNI 2014 | 06:56 WIB
Pengamat: Wawancara Allan Tunjukkan Sikap Prabowo  
Hermawan Sulistyo. TEMPO/ Rini PWI
TEMPO.CO Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Hermawan Sulistyo, meyakini adanya rekaman wawancara antara jurnalis investigasi asal Amerika Allan Nairn dan calon presiden Prabowo Subianto pada tahun 2001.

Hermawan juga mempercayai rekaman off the record yang dipublikasikan oleh Allan dalam blognya itu merupakan kebenaran dan sisi lain dari karakter Prabowo. (Baca: Wartawan Investigasi Bongkar Rahasia Prabowo.) "Saya kenal baik dengan Allan, dan saya mempercayai Allan sebagai wartawan andal. Percakapan itu, saya tidak meragukannya," katanya saat dihubungi, Jumat, 27 Juni 2014.

Hermawan setuju dengan alasan Allan membagikan rekaman meski off the record kepada masyarakat. Musababnya, kata dia, ini demi kepentingan publik dan masyarakat Indonesia jelang pemilihan presiden yang waktunya kurang-lebih dua pekan lagi.

Setelah mendapat informasi dari Allan, masyarakat Indonesia diharapkan tahu karakter Prabowo yang temperamental dan cenderung fasis. Apalagi, Hermawan melanjutkan, ketika Prabowo membandingkan dan menghina fisik mantan presiden Aburrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur dengan menyebut buta dan tak layak jadi presiden.

"Pernyataan itu tentu menyakitkan Nadhlatul Ulama, komunitas pondok pesantren, simpatisan Gus Dur, dan juga orang cacat," ujarnya. "Dan itu juga menghina rakyat Indonesia dan menghina demokrasi karena Gus Dur dipilih secara demokratis."

Rahasia Prabowo Subianto dibongkar wartawan investigasi Allan Nairn. Melalui blog, wartawan kelahiran Morristown, New Jersey, Amerika Serikat, itu mengungkap sisi gelap pemikiran calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Nairn mewawancarai Prabowo sekitar Juni dan Juli 2001. Menurut wartawan kawakan yang meraih sejumlah penghargaan itu, wawancara tatap muka dilakukan di kantor perusahaan milik Prabowo di Mega Kuningan, Jakarta.

Banyak hal yang secara off the record terungkap pada wawancara itu. Seperti sisi lain kekejaman Prabowo dan sikap ambisiusnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan Prabowo tak pernah menerima surat permintaan mengungkap wawancara off the record dari Allan. "Tidak pernah ada surat permintaan pembukaan off the record," katanya saat dihubungi pada Jumat, 27 Juni 2014. Fadli juga membantah Prabowo pernah melakukan wawancara dengan Allan. (Baca: Tim Prabowo Bantah Diwawancarai Allan Nairn)

REZA ADITYA

No comments:

Post a Comment